Sabtu, 30 Oktober 2010

Routing Protocol


Routing Information Protocol (RIP)

Kelebihan RIP
Mudah dikonfigurasi
Kelemahan RIP

1. Terbatasnya diameter network
Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP hanya bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar.
2. Konvergensi yang lambat
Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah, RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus dari table routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu, router 3 belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui router 2). Waktu subnet 3 dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini
kepada router 2 dan router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3 dengan 3 hop ( 2 + 1 ).Karena ini adalah routing baru maka ia akan memasukkannya ke dalam KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table dan memberikannya kepada router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3 menerima dan menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan router 2 meneriman informasi jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop.
Demikian seterusnya sampai nilainya lebih dari 30. Routing atas terus menerus looping sampai nilainya lebih dari 30 hop.
3. Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24
RIP membaca ip address berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa kelas C mempunyai masking 24 bit. Dan masking ini masih bias diperpanjang menjadi 25 bit, 26 bit dan seterusnya. RIP tidak dapat membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di atasi pada RIPv2.

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Kelebihan IGRP
* Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidak ada pengulangan penjaluran.
* Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
* Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
* Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
* Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
Kelemahan IGRP
Cisco-proprietary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution.

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)

Kelebihan EIGRP
1. Satu-satunya protokol routing yang menggunakan route backup. Selain memaintain tabel routing terbaik, EIGRP juga menyimpan backup terbaik untuk setiap route sehingga setiap kali terjadi kegagalan pada jalur utama, maka EIGRP menawarkan jalur alternatif tanpa menunggu waktu convergence.
2. Mudah dikonfigurasi semudah RIP.
3. Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pada OSPF summarization hanya bisa dilakukan di ABR dan ASBR.
4. EIGRP satu-satunya yang dapat melakukan unequal load balancing.
5. Kombinasi terbaik dari protokol distance vector dan link state.
6. Mendukung multiple protokol network (IP, IPX, dan lain-lain).
Kelemahan EIGRP
Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protokol ini Cisco-proprietary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution.

Exterior Gateway Protocol (EGP)

Merupakan ide orisinil dari semua Exterior Gateway Protokol, karena dianggap sudah ketinggalan jaman, maka EGP diganti oleh Border Gateway Protocol (BGP).
Kelemahan EGP
Tidak mensupport VLSM, sehingga tidak mampu mengatasi semakin berkembangnya Internet.


Open Shortest Path First (OSPF)

Kelebihan OSPF
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.
Kelemahan OSPF

1. Semakin membesarnya area jaringan yang dilayaninya akan semakin banyak informasi yang saling dipertukarkan. Semakin banyak router yang perlu dilayani untuk menjadi neighbour dan adjacence. Dan semakin banyak pula proses pertukaran informasi routing terjadi. Hal ini akan membuat router OSPF membutuhkan lebih banyak sumber memory dan processor. Jika router tersebut tidak dilengkapi dengan memory dan processor yang tinggi, maka masalah akan terjadi pada router ini.
2. Topology table akan semakin membesar dengan semakin besarnya jaringan. Topology table memang harus ada dalam OSPF karena OSPF termasuk routing protocol jenis Link State. Topology table menrupakan tabel kumpulan informasi state seluruh link yang ada dalam jaringan tersebut. Dengan semakin membesarnya jaringan, maka topology table juga semakin membengkak besarnya. Pembengkakan ini akan mengakibatkan router menjadi lama dalam menentukan sebuah jalur terbaik yang akan dimasukkan ke routing table. Dengan demikian, performa forwarding data juga menjadi lamban.
3. Topology table yang semakin membesar akan mengakibatkan routing table semakin membesar pula. Routing table merupakan kumpulan informasi rute menuju ke suatu lokasi tertentu. Namun, rute-rute yang ada di dalamnya sudah merupakan rute terbaik yang dipilih menggunakan algoritma Djikstra. Routing table yang panjang dan besar akan mengakibatkan pencarian sebuah jalan ketika ingin digunakan menjadi lambat, sehingga proses forwarding data juga semakin lambat dan menguras tenaga processor dan memory. Performa router menjadi berkurang.


Posted by : http://matt507.net78.net/index.php?p=1_2_Routing-Protocol

Sekilas tentang RIP VERSI 1 dan 2

RIP (Routing Information Protocol),merupakan salah satu jenis routing protokol yang dinamis dengan menggunakan konsep distance vector. Dengan konsep ini maka informasi tentang remote router diperoleh dari tetangganya atau lebih dikenal juga dengan istilah routing by rumor (wah..wah..Router bisa ngegosip juga ya..Gpp deh asalkan konvergen aja..)
Ada RIP versi 2, berarti ada RIP versi 1 juga, ya anda semua benar!!!. Jadi apa saja perbedaan dan persamaan antara RIP versi 1 dan versi 2. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tentang hal ini.
Persamaan RIP V 1 dan RIP V2 :

1. menggunakan konsep routing distance vector (routing by rumor–informasi tentang router yang lain diperoleh dari router tetangganya)
2. split horizon dan triggered update
3. update setiap 30 detik
4. ADN (administrative Distance–tingkat kepercayaan/kebenaran informasi routing yang diterima router, berperan dalam proses pemilihan jalur) = 120
5. maximum hop count (banyaknya lompatan) sebanyak 15.

Perbedaan RIP versi 1 dan versi 2 :

1. RIP v2 classless Routing Protocol
2. RIP v2 support VLSM (Variable Length Subnet Mask) dan CIDR (Classless Inter Domain Routing)
3. RIP v2 Support authentication per interface basis
4. RIP v2 dalam melakukan update tidak broadcast melainkan multicast (224.0.0.9)

Konfigurasi RIP v 2 di router cisco

router(config)#router rip
router(config-router)#version 2
router(config-router)#network ip-address (isi dengan network yang directly connected)

Verifikasi RIP v 2 di router cisco

router#debug ip rip
router#show ip protocol
router#show ip route

Konfigurasi Authentication Pada RIP v 2 di router cisco

router(config)#keychain word
router(config-keychain)#key number
router(config-keychain-key)#key-string string
router(config-if)#ip rip authentication keychain keychain

Authentication dengan Message-DIgest
router(config-if)#ip rip authentication mode md5

posted by : http://iisrasjeed.blogsome.com

Seri Tutorial DreamWeaver 8 - Kolaborasi Dengan PHP

Seri Tutorial DreamWeaver 8 - Kolaborasi Dengan PHP

selengkapnya >>

Trouble Shoot MPC yang tidak bersuara.

Untuk teman-teman yang sering menonton video di PC atau Laptop sofware "Media Player classic" sudah tidak asing lagi bagi kita bukan?
Benar dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat memutar berbagai format file video, misalkan '.avi', '.mkv', ',mp4', dll, dan masih banyak lagi kelebihan dari aplikasi tersebut. Namun ada beberapa kelemahan dari MPC ini, misalkan untuk memutar video yang kualitas gambarnya bagus, setelah di mainkan di MPC hasil gambarnya terkadang masih kurang maksimal, hal tersebut diakibatkan oleh codecnya yang belum di upgrade.
Ada beberapa masalah yang pernah saya alami selama menggunan MPC, suara di MPCnya tidak kedengaran, tapi masih bisa memutar video, sampai- sampai saya harus searching sana sini, sempat kepikiran buat instal ulang. Tapi hal tersebut tidak terjadi karena saya sudah menemukan cara jitu untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan menggunakan langkah-langkah dibawah ini MPC teman-teman akan berjalan normal kembali :
First check if you did not accidentally enabled the audio mute button or have set the volume to 0.
Follow the instructions below very carefully.
1. Open Windows Explorer and navigate to the folder where you installed the codec pack. On a 32-bit system that usually is:
C:\Program Files\K-Lite Codec Pack\
And on 64-bit systems it is:
C:\Program Files (x86)\K-Lite Codec Pack\
2. Open the folder Media Player Classic.
3. Rename the file mpc-hc.exe to mpc-hc2.exe
4. Double-click on mpc-hc2.exe and open a video through its File menu.
5. Does the sound work now? If it works, then continue with the instructions below. If it still does not work, then your problem has some other cause.
6. Rename the file back to mpc-hc.exe
7. Open the Windows Registry Editor
8. Start -> Run -> regedit.exe
9. Navigate to this key:
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Internet Explorer\LowRegistry\Audio\PolicyConfig\PropertySt ore\
10. Press Ctrl+F to open a search dialog.
11. Search for: mpc-hc.exe
12. If you find a reference to mpc-hc it should look similar to this:
{0.0.0.00000000}.{2986f787-648a-4afd-98bb-46ab1426f33f}|\Device\HarddiskVolume1\Program Files (x86)\K-Lite Codec Pack\Media Player Classic\mpc-hc.exe%b{00000000-0000-0000-0000-000000000000}
13. Remove the subkey in which you found the reference. The subkey will have a name similar to 7bd5936a_0, but with different numbers and letters.
14. If you do not find any references to mpc-hc.exe inside the PropertyStore key, then your problem has some other cause.
The solution above also works for other executables that have a similar sound problem on Windows Vista/7.
selamat belajar..
ni saya ambil dari beberapa artikel, saya lupa linknya apa.